Emas terus menarik perhatian para investor, terutama di saat ketidakpastian di pasar keuangan meningkat.
Ketidakpastian Perdagangan: Berlanjutnya ketidakpastian dalam hubungan perdagangan antara AS dan Tiongkok membuat emas menjadi aset safe haven yang menarik. Para investor mencari perlindungan dalam emas selama periode ketidakstabilan.
Pelonggaran Kebijakan The Fed: Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter yang agresif oleh Federal Reserve mendukung harga emas pada tingkat yang tinggi. Prediksi penurunan suku bunga sebesar 100 basis poin pada tahun 2025 menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi momentum kenaikan logam mulia ini.
Dolar AS yang Lemah: Melemahnya dolar AS—yang saat ini diperdagangkan pada level yang terakhir terlihat pada April 2022—juga berkontribusi pada kenaikan harga emas. Logam kuning ini biasanya menguat ketika dolar melemah.
Prospek Teknikal: Dari perspektif teknikal, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) pada grafik harian dan 4 jam menunjukkan kondisi yang sedikit overbought, menandakan perlunya kehati-hatian di kalangan trader yang optimistis. Ini juga menunjukkan bahwa koreksi jangka pendek mungkin diperlukan. Oleh karena itu, para trader mungkin ingin menunggu periode konsolidasi atau penurunan moderat sebelum memasuki posisi long yang baru.
Jika terbentuk koreksi, support mungkin ditemukan pada level $3.246–3.245, serta di dekat zona $3.230–3.229 pada sesi rendah Asia. Penurunan yang lebih dalam dapat dilihat sebagai peluang pembelian, kemungkinan dibatasi oleh level psikologis $3.200.