logo

FX.co ★ Dolar Kembali Berkuasa

Dolar Kembali Berkuasa

Masalah jarang datang sendirian. Selain gejolak politik di Prancis, kekecewaan para investor terhadap peluncuran stimulus fiskal Jerman, dan harapan perdamaian di Ukraina yang stagnan, EUR/USD kini berada di bawah tekanan dari lonjakan harga minyak yang paling cepat sejak konflik Israel-Israel dimulai pada bulan Juni. Sebagai importir minyak bersih, kawasan euro terpukul keras oleh lonjakan 5% harga minyak mentah Brent, pukulan baru bagi euro.

Dinamika EUR/USD dan Harga Minyak

Dolar Kembali Berkuasa

Eropa masih terjebak dalam krisis anggaran Prancis yang sedang berlangsung, dan sekarang EUR/USD mungkin kehilangan salah satu keunggulan utamanya, yaitu perbedaan kebijakan moneter. Para pejabat Bank Sentral Eropa terus bersikeras bahwa suku bunga saat ini sudah tepat, tetapi ini tampaknya tidak lagi memberikan dukungan berarti bagi mata uang regional. Sementara itu, pasar forex sedang mengalami perubahan ekspektasi terkait kebijakan Federal Reserve AS.

Pasar berjangka tampaknya bereaksi berlebihan. Setelah penurunan suku bunga pada bulan September, para trader derivatif memproyeksikan tidak hanya dua penurunan Fed lagi pada bulan Oktober dan Desember, tetapi juga sebanyak tiga putaran pelonggaran moneter pada tahun 2026. Sebaliknya, proyeksi terbaru FOMC hanya memprediksi satu kali. Seiring mendekatnya pertemuan 28–29 Oktober, para investor mulai menyadari bahwa mereka mungkin telah bertindak terlalu cepat.

Inflasi AS untuk bulan September berisiko meningkat menjadi 3,1%, tingkat tertinggi sejak musim semi 2024. Indikator awal dari Atlanta Fed menunjukkan pertumbuhan PDB sebesar 3,9% pada Q3. Gabungkan ini dengan rally pasar saham, penurunan imbal hasil obligasi, dan dolar AS yang masih lemah dibandingkan awal tahun, dan hasilnya adalah kondisi keuangan yang sangat akomodatif. Kombinasi ini dapat membenarkan jeda dalam penurunan suku bunga Fed. Jika tidak, inflasi bisa kembali melonjak, mengingatkan pada tahun 1970-an, ketika Fed harus membalikkan arah, yang mengakibatkan resesi.

Perubahan Sentimen di Pasar Dolar

Dolar Kembali Berkuasa

Ketika pasar memperhitungkan pelonggaran kebijakan yang agresif dan hasil aktualnya lebih konservatif, hasilnya adalah penguatan dolar AS. Dinamika risiko saat ini menunjukkan potensi kenaikan lanjutan untuk Indeks USD. Menurut Standard Chartered Bank, EUR/USD mungkin turun ke 1,12 pada pertengahan 2026. Perusahaan tersebut percaya bahwa para investor meremehkan risiko rebound dolar AS. Penilaian ulang ekspektasi suku bunga akan memberikan momentum baru bagi dolar.

Dolar Kembali Berkuasa

Di sisi lain, Danske Bank memandang momentum bearish terbaru pada EUR/USD hanya sementara. Dalam jangka menengah, pasangan ini diperkirakan akan melanjutkan tren naiknya didukung oleh peningkatan kinerja aset Eropa, menurunnya permintaan terhadap sekuritas AS, dan pergeseran kebijakan Fed yang lebih dovish.

Pada grafik harian, EUR/USD terus berjuang untuk batas bawah rentang nilai wajarnya di 1,1610–1,1760. Selama level ini dikuasai oleh bear, secara teknikal masuk akal untuk mempertahankan posisi short yang dimulai dari 1,1645. Selain itu, pembentukan inside bar memberikan setup untuk menempatkan order tertunda pada ekstremnya, level 1,1615 untuk pembelian dan 1,1585 untuk penjualan.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading