Pada bulan Juni 2025, produksi mobil di Inggris mengalami penurunan sebesar 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menghasilkan total 69.006 unit yang diproduksi. Penurunan ini berkontribusi pada penurunan 11,9% dalam angka produksi tahun berjalan, yang sebagian besar dipengaruhi oleh gangguan perdagangan global dan ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung. Meskipun menghadapi tantangan ini, industri otomotif Inggris tetap berfokus pada ekspor, dengan 76,9% kendaraan yang diproduksi tahun ini ditujukan untuk pasar internasional.
Uni Eropa tetap menjadi pasar ekspor utama untuk mobil Inggris, menyumbang 54,4% dari pengiriman ke luar negeri. Setelah Uni Eropa, Amerika Serikat mewakili 15,9% dari ekspor, dengan China, Turki, dan Jepang masing-masing menyumbang 7,5%, 4,1%, dan 2,7%. Secara kolektif, lima pasar ini menyumbang lebih dari 80% ekspor otomotif Inggris. Namun, volume ekspor telah menurun selama tiga bulan berturut-turut, dengan penurunan sebesar 18,7% tercatat pada bulan Juni saja. Meskipun tren ini, Amerika Serikat terus menjadi pasar ekspor individu utama Inggris, menyoroti pentingnya perjanjian perdagangan Inggris-AS yang diterapkan pada 30 Juni. Perjanjian ini menurunkan tarif ekspor kendaraan Inggris ke AS dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan di masa depan dalam sektor ini.